Home » » Peserta Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari Running events

Peserta Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari Running events

Saya bersyukur kepada Tuhan karena bisa dipertemukan
dengan pemuda-pemudi terbaik bangsa dari 3
4
propinsi lainnya pada program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja
Pemuda Bahari (KPN/LNRPB).
Kami akan
berlayar menggunakan KRI
Teluk Bintuni 520 dengan
rute pelayaran yakni Jakarta –
Kotabaru
(Kalimantan Selatan)
Pulau Siau (Sulawesi Utara)  – Pulau
Tahuna (Sulawesi Utara)
Pulau Melonge - Ternate (Maluku Utara)
Parigi Moutong (Sulawesi Tengah)
Pulau Muna (Sulawesi Tenggara)
– Jakarta selama
32
hari.
Kapal Pemuda
Nusantara
(KPN) atau Lintas Nusantara Remaja dan
Pemuda Bahari (LNRPB) adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh
Kementrian Pemuda dan Olahraga, di bawah naungan Deputi Pemberdayaan Pemuda,
dan juga bekerjasama dengan kementrian/lembaga lainnya seperti Kementrian
Koordinator
Pemberdayaan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK)
, Satgas TNI AL, dan
Korps Alumni Kapal Pemuda Nusantara (KAKPN).
Melalui program ini saya dan teman-teman delegasi provinsi lain
diajak untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap tanah air, meningkatkan
wawasan kebangsaan dan nasionalisme pemuda, meningkatkan kebaharian di kalangan
pemuda, mengembangkan jiwa wirausaha dan industr
i kebaharian di kalangan pemuda, serta
meningkatkan persaudaraan dan kerjasama di kalangan pemuda.
Berbagai kegiatan yang kami ikuti selama pelayaran
seperti, seminar/pembekalan, pembuatan proposal kebaharian, pagelaran kesenian
budaya dari masing-masing provinsi pada malam budaya
dan seni nusantara yang dipentaskan di Helideck KRI
Teluk Bintuni 520,
lomba-lomba kelompok, homestay
di desa Pelawa dan desa Pangi,
serta kegiatan
singgah/sandar (kunjungan dan bakti sosial).
Puncak kegiatan sailing
pass
terbesar ini  dihadiri langsung
oleh Presiden RI  Bapak
Joko Widodo dimana
dipusatkan di
Pantai Kayu Bura daerah pesisir
pantai di teluk Tomini
, kecamatan Parigi Tengah Kabupaten
Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Acara ini diramaikan oleh kapal-kapal perang TNI AL seperti KRI
Teluk Bintuni 520 , KRI
Surabaya 591, KRI Makassar 590, KRI Soeharso, dan juga Kapal perang negara
asing seperti Singapura
, Malaysia, Korea
Selatan
dan Australia yang melakukan sailing pass di perairan Teluk Tomini.
Setelah selesai acara puncak di event Sail Tomini, tibalah saat kami kembali
ke Kapal untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Muna, namun saat malam harinya,
kami tiba-tiba dikejutkan oleh suara misterius yang menakutkan dan bunyi alarm.
Kami diharuskan berkumpul di heli deck dalam keadaan gelap karena seluruh
listrik mati dan gelap total, heli deck adalah tempat lazim berkumpul apabila
terjadi hal-hal darurat. Tentara-tentara Anak Buah Kapal (ABK) kapal segera
menggedor-gedor semua kamar kami dan memaksa kami keluar kamar hingga tiada
satupun peserta yang masih tidur di kapal. Dan mengejutkan, di heli deck sudah
menunggu Dewa Neptunus, Dewa penguasa lautan, yang marah karena kami semua
sering membuang sampah di laut. Kami diharuskan meminta maaf kepada dewa yang
duduk di depan kami di heli deck, mengakui perbuatan kami dan berjanji tidak
mengulangi, lalu kami semua dihukum minum air rebusan yang rasanya aneh dan
pahit, hadiah polesan oli di wajah dan dibersihkan/dimandikan dengan air laut
dan ternyata semuanya hanyalah rekayasa dan permainan dari TNI ALyang ada di
kapal termasuk sang dewa Neptunus, acara ini dinamakan “pengesahan warga laut”
khas TNI AL.
Rasa terima kasih saya
ucapkan kepada seluruh teman – teman peserta KPN dan keluarga besar
KRI Teluk Bintuni 520 karena
di tempat inilah kita memulai, menghimpun dan tumbuh. Salam toleransi dan
perdamaian dari Ulan Safitri 087748246399











0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.